“Dua Insan” meminjam istilah Habibie, saat perasaan dua insan tersebut mulai menjadi satu setiap waktu yang membekas dalam ingatan hanya satu, apalagi seorang kekasih yang sangat mencintai seperti menjadi seorang hamba, tapi bertemunya dua orang tersebut bukan menjadikan satunya menjadi hamba akan tetapi menjadikan dua sifat yang berbeda menjadi pelengkap, dan menjadi penyempurna dari kekosongan salah satunya.
Tak butuh banyak persyaratan dan diakui oleh banyak kalangan cukup dengan dua orang saja melakukan kesepakatan untuk menjalani kehidupan dalam kebersamaan, menjalani kehidupan bukan hanya dalam waktu senang tapi dalam kesusahan juga akan Bersama, setiap waktu yang dihabiskan menjadi sebuah kenangan, setiap Langkah yang dilewati menjadi sebuah kekuatan.
Akan lebih bermakna, jika dalam perjalanan dua burung merpati yang tenggelam dalam lautan kasmaran menjumpai ketidak akuran, kadangkala harus ada yang menjadi tukang sabar, ada yang harus menjadi penasihat. Dunia ini menjadi miliknya berdua katanya, tapi dunia ini begitu luas jika hanya dimiliki berdua, akan ada perasaan orang lain yang akan mencoba masuk, dan disinilah perjalanan akan menemukan sebuah kesurutuan.
Jangan coba untuk menghianati perasaan, bukan karena akan menemukan kebahagiaan yang lain tapi perasaan ini akan terus menjadi sebuah ingatan, baik itu kekecewaan ataupun kebahagiaan, tidak perlu sebuah bukti jika perasaan sudah saling menyatukan, setiap perubahan akan terasa jika salah satu kehidupan mulai memasukkan kehidupan yang lain. Orang bisa saja dibodohi dengan sebuah perkataan tapi perasaan akan sangat peka terhadap perubahan dan jangan mendorongnya untuk mengandaskan harapan, jika seseorang memberi sebuah luka dalam kehidupan tidak akan ada lagi sebuah perasaan, maka akan ada pengorbanan meskipun itu menyakitkan, dan jika seseorang memberi sebuah rasa dan tidak dikecewakan maka akan ada sebuah ikatan dalam sebuah hubungan.
Jangan coba khianati perasaan…
Seburuk-buruknya seseorang tidak akan bisa hidup tanpa pasangan, sebaik-baiknya orang tidak akan menyia-nyiakan pasangan demi sebuah kehidupan yang tidak menjanjikan.
Lama-kelamaan jika seseorang terlalu sering dikecewakan rasanya untuk menerima kata penyesalan sepertinya hanyalah kepura-puraan, perasaan yang selalu dikecewakan akan cenderung dalam kecurigaan apalagi jika seorang perempuan, namun seseorang tidak menemukan kesadaran jika tidak diberikan penyesalan.
Posting Komentar