Cerita pengelana culun dan cupu mengundi nasib dikota politik yang kejam tidak menggunakan kewelas asihan justru yang berkuat bertahan adalah yang akan memenangkan pertandingan kehidupan.
Siang dan malam adalah sahabat terdekat yang menjadi saksi diam dalam perjalanan kehidupan, tak seperti harapannya kini kenyataan membuatnya membuka kesadarannya bahwa ekspektasi itu sebenarnya hanyalah hayalan dalam mimpi bukan realita yang akan terjadi di bumi, kesadarannya bukan dalam ekspektasi lagi.
Sesulit itukah menjalani hidup tanpa sandaran yang bisa dipulangi kapan saja oleh jiwa raga yang Lelah dan mengeluh karena keadaan terus menerus mengujinya, melaksanakan perintah alam yang terus-menerus menekannya untuk menjadi sosok yang berdiri didalam gerombolan orang asing yang tak dikenalnya.
Ini bukan hanya sekadar halusinasi, tapi Langkah suci yang membuatnya menjadi termotifasi karena seorang yang bermimpi tinggi tidak akan menjalani kehidupan dalam halusinasi, hanya dengan niat yang suci dan Langkah yang diaktualiasi yang disertai dengan kesiapan diri membuatnya jadi tidak takut untuk mengubah mimpi itu menjadi realita yang haqiqi.
Semakin banyak harapan seseorang diatas Pundak semakin berat Langkah yang akan dijalani, juga semakin resah hati jika harapan diatas Pundak ini tidak bisa terlaksana karena gagalnya orang yang menjalani sehingga membuat kecewa mereka. Hati ini akan terus gelisah sampai teka-teki ini menjadi sebuah bukti bukan hanya sekedar nomor undi yang terus ditunggu kapan keberuntungan memihak kepada diri sendiri.
Hidup ini sedang dalam episode kelam, semakin kesana masih banyak yang menunggu kapan sekiranya bisa menghantam dengan lebih berat lagi dalam sebuah kesempatan sehingga bisa membuatnya berhenti untuk melangkah, tapi rasanya keinginan ini dan harapan diatas Pundak sudah lebih dulu tertancap dalam melebihi keinginan sang pejalan, serasa alam ini akan menunjukkan orang istimewanya lewat sebuah cobaan.
Penasaran bukan..!!
Hanya sang pemilik alam yang mengetahui semua episode terbaik dan terburuk semua ciptaan, dengan “kun fayakun” apa yang menjadi halangan, sedangkan sang pemilik alam sudah menunjukkan kekuasaan melebihi raja yang sedang bertahta, menunjukkan kekuasaannya tanpa harus menurunkan sebuah fatwa cukup dengan berkata kun maka ada.
Rahasia alam ini tidak bisa diketahui dengan membolak balikkan tangan, bahkan pengetahuan saja kadang membuat orang menjadi berada dalam kesesatan, tidak mudah!, apalagi dengan keadaan pejalan yang tidak tau kapan keberuntungan akan memihaknya, yang ditakutkan akan berada dalam kekecewaan, begitulah nasib.
Berada dalam kebingungan.
Lalu kehidupan manusia yang bermacam-macam dari waktu-kewaktu membuat logika pikiran menjadi sangat sulit umtuk memahami perjalanan hidup manusia di bumi, tidak bisa hanya dengan sekali pengamatan dan satu perbandingan, hidup ini akan selalu berubah-ubah dalam setiap waktunya, tak nentu kondisi dan posisi.
Sangat susah memahami kehidupan manusia, kini aku dalam kebingungan yang berat.
Banyak sekali ilmuan-ilmuan yang menerangkan tentang kehidupan manusia, seperti Aristoteles dan plato yang berkata “bahwa manusia adalah makhluk politik”, sejenak memikirkan perkataan dua filsuf tersebut keheningan mulai menjadi ramai oleh kebingungan, bagaimana manusia hanya akan berpoliitik terus-menerus sedangkan disisi lain ada agama yang sangat berpengaruh dalam hidup manusia, bahkan kebanyakan manusia adalaah beragama. Seperti yang diterangkan oleh al-qur’an tujuan hidup manusia adalah Abdun dan inni ja’ilun Filardi khalifah, dan bisa saja saat seorang manusia menjadi khalifah pasti akan bersandingan dengan politik, meski sang khalifah tersebut tidak menyukai politik.
Lantas sudah berapa lama umur dunia ini. Apakah dunia tidak merasa bosan menjadi perjalanan sejarah kehidupan manusia, dan apakah dunia memang ditakdirkan menjadi saksi sejarah perjalanan manusia yang menjadi peradaban manusia yang terbagi-bagi dalam beberapa masa, terbagi-bagi dalam beberapa pemimpin, terbagi bagi dalam beberapa fase, dikenang dalam sejarah yang ditandai oleh waktu, jika dunia ini seketika berubah bosan maka sejarah peradaban manusia akan terhenti secara seketika, tuhan lebih kuasa dari segalanya dunia pun tidak membantah kehendak tuhan.
Kini penulis semakin bingung.
semakin banyak benak yang terbendung dalam fikirannya dia semakin tersesat, saat satu benak lagi muncul yang terjadi adalah perbandingan, logika berfikirnya mengarahkan begitu.
Jarak waktu.
Setiap hari waktu terbuang karena kelalaian, semakin banyak yang terlewatkan karena kegundahan yang terus-menrus mengajak untuk bersenang senang, sayang sekali semakin banyak waktu yang terbuang maka semakin sedikit peluang untuk menjadi pejuang pengetahuan. Buat apa banyak memanjangkan khayalan jika realitanya detik-detik kebebasan digunakan untuk memuaskan kesenangan yang tidak menjanjikan.
Jarak waktu itu sangatlah disayangkan jika kebebasan yang ada dilalu lantahkan begitu saja tanpa ada harga mahal yang harus dibayar ataupun dijual kemudian hari, ini tidak akan terealisasi sekarang melainkan dimasa mendatang, sekali lagi waktu itu akan berjarak bukan sekarang. Semangat perjuangan jangan disia-siakaan apalagi jika masih tertanam rasa ambisius tinggi yang membuat semangat itu menjadi hidup, memang tidaklah mudah meraih suatu impian dengan lamanya waktu perjuangan yang menjadi pengalaman, apalagi dalam kesusahan sangat sulit untuk membagi-bagi waktu supaya bisa tertata rapi dalam dua puluh empat jam.
Selagi ada kesempatan….
Jawabannya bukanlah sekarang kadang kala pertanyaan akan menemukan sebuah jawaban dalam jarak waktu yang cukup lama, tapi setiap pertanyaan yang kamu jalankan akan menemukan jawaban dalam perjalanan kamu atau dalam perjalanan orang lain, itu bisa saja terjadi, semakin banyak perjalanan akan semakin banyak orang lain yang terlibat, akan ada orang yang mengganggu, akan ada orang diganggu, juga akan ada orang yang menunggu, semuanya akan berjarak dalam perjalananmu dan juga akan ada yang bersamaan, sebaiknya kamu menyiapkan sebuah Tindakan, bisa saja akan mendesakmu, bisa saja akan menelantarkanmu, bisa saja akan mengalahkamu dan bisa saja kamu akan mengalahkannya, selalu ada persiapan kedua sebelum persiapan pertama dilaksanakan dan gagal, jika persiapan pertama berhasil setidaknya persiapan kedua mendampingimu melaksanakan proses perjalananmu.
Posting Komentar