Mengingat kanjuruhan.

Agaknya terlalu berlebihan jika nyawa dibeli dengan harga kekalahan, ini menyangkut masalah kehidupan dan juga keberlangsungan kehidupan manusia sesudah ini. Indonesia sekali lagi punya masa kelam disudut yang diluar dugaan, tidak seharusnya kekalahan dibayar dengan nyawa ratusan orang, kesalahan ataukah justru kekecewaan yang berlebihan?
Sebenarnya ini pertandingan apa soal harga diri?.
Tercatat lagi sudah berapa kali negeri ini mengabadikan momen yang kelam sacara terus menerus, belum lagi kabar soal negarawan yang harus ditahan, soal BBM yang terus mencuat diluar kemampuan, tapi takdir yang ditentukan tuhan adalah sebuah kebenaran. Tidak bisa diganggu gugat.
Kembali lagi soal kanjuruhan sebuah pertandingan yang menjadi kuburan, tanah hijau yang menggambarkan kesuburan justru menjadi saksi kepiluan yang menyedihkan dinegeri ini. Semoga kalian yang duluan bisa tenang disisi tuhan !, Cukup kali ini saja kesuburan melambangkan kepiluan, kali ini saja.
Masih tentang kanjuruhan yang membuat sejarah kehidupan bagi negeri ini, kali ini kamu berjasa bagi mereka selanjutnya bahwa tak seharusnya nyawa menjadi harga sebuah kekalahan, tapi bagi yang sekarang ini bukan soal kecil bagi mereka seperti pertaruhan saja. Sepertinya terlalu berlebihan!. 
Dunia ini akan terus mengingatmu baik sebagai sejarah kelam ataupun sebagai pelajaran kehidupan.
Semoga kanjuruhan bisa mengembalikan kesuburannya bukan menambah kepiluan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama