Untuk orang lain aku rela korbankan, meski diriku harus sengsara.

Tuhan !

Tuhan memberi perasaan kepada manusia, kadang mereka menggunakan perasaan itu untuk kekejaman. Adapula yang menggunakan perasaan itu untuk mengasihani saudara mereka, malangnya mereka yang dikasihani kadang tidak tau mengasihani sehingga sangat mudah untuk menindas, meremehkan, dan sekehendak mereka tanpa peduli pada orang lain. 

Manusia punya keinginan oleh karena itu manusia kadang bertindak laksana setan yang jahannam dan kadang berlagak seperti malaikat yang suka taat, manusia juga punya sifat hayawanun yang mebuatnya menjadi orang rakus. Kepribadian seseorang tergantung kehidupan sehari-hari orang tersebut atau pengaruh lingkungan sekitar yang menjadi sahabatnya setiap hari.

Hanya minoritas orang yang punya khuluqun mitslu khulqu an-nabi.

Bagaimana bisa seseorang mengirbankan diri-sendiri dan sengsara demi orang lain ?.

Akhlak seseorang tersebut melebihi akhlak manusia biasanya bahkan dia tergolong orang yang kuar biasa meski orang lain kadang menganggapnya biasa. Setiap sudut pandang orang lain tidak pasti sama, apalagi kebanyakan manusia lebih mengedepankan apa kata orang lain. Manusia maunya hidup mudah tidak mau susah, maunya hidup gampang tapi tidak suka yang menantang.

Maunya manusia tidak ada aturan sehingga aturan yang ditetapkan seringkali banyak pelanggaran karena ketidak patuhan, maunya manusia tidak usah berkorban karena mereka tau pasti akan sengsara.

Tapi tuhan punya hak otoritas mutlak terhadap manusia meskipun manusia diberi kebebasan untuk berusaha dan diberikan pilihan supaya tidak terpenjara artinya merdeka. Maunya manusia bahagia tapi tidak mementingkan mereka yang sengsara, ingin bahagia tapi tidak  ingin melihat orang lain bahagia.

Yang penting bagi mereka adalah "Nafsi", tapi bukan berarti harus "lakum dinukum", itu adalah hal yang tidak sepatutnya kita tiru dan laksanakan.

Sengsara dan berkorbang termasuk hal berat yang harus dilakukan manusia,mana ada manusia yang mau hidup susah semua manusia pasti ingin hidup serba ada.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama