Berperilaku jujur memang menyakitkan tapi akan membuat orang tidak celaka, berbeda dengan bohong yang menyenangkan tapi membuat orang celaka.
Manusia dengan berbagai dialektika sifat dan ego pasti punya sifat jujur, dan juga punya sifat bohong. Dengan kebohongan manusia akan merasa hidup dalam ketenteraman, merasa dirinya akan tenang jika melakukan kenohongan, sangat susah melakukan kebaikan dengan disertai kejujuran, ada harga mahal yang harus dibayar.
Bohong dan jujur merupakan sifat alamiah manusia sebagai makhluk hidup, adam dan hawa seandainya jujur kepada diri mereka sendiri tidak aka nada sejarah Adam dan Hawa turun kebumi, cerita Habil dan Qabil yang bertengkar satu sama lain juga tidak akan menjadi sejarah dan pelajaran bagi manusia.
Seorang Nabi dan Rasul juga akan berbohong terus menerus jika pangkatnya tidak menjadi permasalahan akan tetapi karena itu adalah sifat dan keharusan maka kejujuran sang Nabi dan Utusan akan dibuktikan meskipun sebenarnya menyakitkan, karena itu juga merupakan sifat wajib Nabi dan Rasul.
Bohong itu menyenangkan dan jujur itu menyakitkan.
Apalagi dalam dialektika politik kebohongan menjadi sebuah kejujuran dan kejujuran menjadi sebuah kebohongan, sudah diluar aturan, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tanpa memperhatikan eksistensi dan makna jujur yang sebenarnya apa saja bisa dilakukan. Machiavellis akan bertambah pengikut terus menerus, tidak ada manusia yang ingin kesusahan tujuan manusia hidup dibumi adalah kemegahan, kebahagiaan, ketentraman, ingin semauanya didapat tanpa harus memperhatikan Tindakan yang dilakukannya harus berbohong ataupun harus dengan kejujuran.
Dengan hati Nurani kebohongan itu akan dikalahkan oleh sifat bijak atau dikenal dengan kejujuran yang akan meninggikan derajat manusia setingkat, semakin bertambah kejujuran dan kebaikan yang dilakukan seorang manusia akan bertambah derajatnya setingkat lagi, memang jujur itu menyakitkan tapi akan membuat kita berdamai dengan siri sendiri tanpa harus dihantui oleh kebohongan secara terus menerus, suatu hal yang dilakukan manusia akan memberinya ketenangan jika bersifat baik dan akan menghantui kehidupannya jika itu hal buruk.
Seburuk-buruk manusia pasti akan jujur pada dirinya sendiri meskipun akan membuatnya menjadi seorang yang jelek dimata orang lain, tetapi kejujuran terbesar manusia adalah pada dirinya sendiri, meski sehebat apapun manusia sebagai pembohong tetap saja kepada dirinya sendiri akan menerapkan kejujuran adalah hal yang pertama bagi dirinya.
Seorang pembohong saja pasti tidak akan terima jika dirinya dibohongi orang lain apalagi sampai ditipu orang lain, juga membuat orang lain menderita akan membuatnya Bahagia sebaliknya dirinya tidak akan rela menderita jika orang lain Bahagia, itulah sifat ego manusia dan keangkuhan yang dimiliki manusia.
#
Selanjutnya seperti apakah manusia yang bisa dijadikan sahabat ?
Seorang sahabat aka nada dalam suka dan duka, meski dirinya sedang terluka, semakin lama seorang sahabat bersamamu kamu merasa bahwa dia semakin buruk dimatamu sedangkan sahabatnya sahabat sepertinya lebih menyenangkan dari sahabatm,u saat ini.
Bukan tentang bagaimana kamu menilai sahabatmu akan tetapi bagaimana sahabtmu menilaimu dan membantu memperbaiki kekuranganmu, juga dia tidak ada siasat politik kecil yang akan membuatmu sengsara meski sedikit.
Kehidupan manusia akan diwarnai oleh keluarga, sahabat, guru seagai figure terbaik, sekolah sebagai ruang lingkupm mencari ilmu, dan waktu sebagai penentu seberapa banyak pengalaman yang akan dimiliki manusia.
Sahabat seharusnya mendukung sahabatnya bukan mengolok-olok sahabatnya, apalagi sampai mencaci maki dirinya, itu bukan sahabat tapi seorang pelaknat.
Malangnya nasb seorang sahabat jika dia percaya sahabatnya tapi malah menghianatinya, sepertinya hanya mencari kesalahannya dan mencari kelemahannya, seperti orang Eropa yang menuntu ilmu kenegeri islam hanya sebagai siasat untuk meruntuhkannya, karena dengan mengetahui kelemahnnya dan menguasai ilmunya islam akan runtuh.
Tapi harus dibedakan konteks sahabat dan agama.
Meski sahabatmu adalah seorang pengkhianat tetap bagaimanapun juga dia sahabatmu meski kualitas kesahabatannya adalah palsu, akan dating sahabatmu yang akan menjagamu bukan karena dia penasaran pada dirimu tapi karena dia adalah takdir yang sudah tertulis dalam laughil mahfudz, dan dalam perjalanan hidupmu sudah tertulis nama sahabat yang akan mengiringi Langkah hidupmu.
Posting Komentar