Preman Kota.

 

Tentu bukanlah mudah hidup dengan keinginan orang lain, menjadi budak sedangkan diri sendiri ingin merdeka, siang dan malam berkeliaran menyosori jalan yang selalu bising dengan suara kenalpot beddil.

Tato lengan dan rambut panjang mendukung penampilannya yang dijuluki sebagai preman, tiap hari punya setoran wajib kepada bos menjadi kaki tangan dari preman, setiap pekerjaan yang ada dipikul untuk menyambung hidup mencari keamanan diselang waktu mengamankan orang lain.

Rumah bbesar seperti gudang bertuliskan grafity besar menjadi orang tua baginya, tempat pulang sekaligus keluarga baginya meskipun bukan sepantasnya, dengan sikap sok angkuh topi merah kaus kuning dan kalung rantai.

Siapa yang mau menolongnya? Hidup di kota bukanlah mudah, kejam!. Untuk mencukupi diri sendiri harus mengorbankan tubuh siang menjadi malam dan malam menjadi siang.

Lengak-longok kanan kiri berada di kota memang menyenangkan merdeka tapi harus siap berperang kapan saja, nasib dan takdir hanya tuhan yang tau.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama